Sekolah
Bagong pernah bercerita kepadaku, bahwa ia tak pernah mengakui kalau dirinya pernah di sekolahkan sama Semar. Menurutnya, mengakui pernah bersekolah adalah memikul beban akademi yang luar biasa. Ia cukup tau bahwa kehidupannya masih serba berantakan dan amburadul. Mengakui di anggapnya sebagai sesuatu untuk nanti, tetapi mengamalkan apa yang di dapatkan dan menjadi berarti adalah sebuah bentuk lain dari sinonim mengakui yang berseni.
Salah satu gurunya pernah berkata bahwa sekolah hanyalah sebuah lembaga untuk melegitimasi bahwa seseorang pernah belajar. Padahal, belajar tidak hanya di sekolah. Sekolah merupakan salah satu miniatur jagat raya, akan ada beberapa informasi di sana. Bukan berarti jagat raya tak pernah punya bangunan lain untuk belajar. Mungkin, menyetujui bahwa sekolah adalah satu-satunya tempat untuk belajar merupakan kegagalan sekolah dalam mengajarkan ilmu pengetahuan.
Selain itu, bersekolah juga bukan menjadi bentuk ukuran baku untuk mengharuskan orang-orang yang sekolah tinggi mempunyai jabatan tinggi. Sebab tak kurang orang bersekolah tinggi, mempunyai jabatan tinggi, tetapi tak pernah manusiawi.
Apakah sekolah hanya mengajarkan untuk mengejar cita-cita tetapi mengesampingkan banyak hal lain di sekitarnya? Jika iya, maka hal ini juga menjadi bentuk lain kegagalan sekolah dalam mengajar murid-muridnya.
Gabung dalam percakapan