Aku hanyalah pulpen yang mana putaranku sesuai dengan tangan penggerakku dan apa yang aku tuliskan adalah buah pikir penciptaku, sama sekali bukan aku yang menuliskan.
Bacalah apa yang aku tarikan seirama para darwis bersenandung, karena suatu saat masa baktiku habis dan tinta darahku tak sanggup mengalir tuk mengisi ruang serta waktu. Ketika itu pula engkau akan kehilanganku, akupun telah kembali.
Berhentilah untuk terus berteriak tentang kemerdekaan dan kebebasan, kekasih. Jika ternyata engkau masih terjajah oleh rasa takutmu dan terkekang dalam cangkang kehidupanmu sendiri.
Gabung dalam percakapan