Siklus



Terasa atau tidak, ya memang akan segera usai, Gong. Akhir ini secara tidak langsung aku juga sedang mengamati sesuatu, tentang peredaran, mungkin. 

Beberapa kali aku bertanya sama orang-orang yang jualan, menengah ke bawah, lah ya. Gimana coba? Rerata katanya setuju bahwa ramadhan ini penjualannya sepi. Pertanyaannya kok bisa? Lha ini.

Apakah kebijakan-kebijakan pemerintah berpengaruh? Menurutku, iya. Lalu aku melihat-lihat ikan dalam kolam yang luas sekali. Inikah alasan kita tidak boleh ngonek-ngonekke orang yang salah? Kita kan biasa, ya, ada orang korupsi langsung dikuliti kehidupannya, keluarganya, apa-apanya kalau bisa dikuak. 

Kok sampai bahas korupsi? Ya udah, balik lagi aja ke dalam kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut. Satu aja. Presiden mengeluarkan kebijakan bahwa PNS, katanya tak boleh melakukan bukber. Padahal, Gong, tahun-tahun kemarin, ambil contoh sebelum covid, ya. Karena kalau covid ini statusnya berbeda dengan sekarang yang mungkin dalam tanda kutip kita sudah menganggap covid sudah usai.

Kebijakan tersebut membuat depot-depot, gerai-gerai, warung-warung, sepi. Mengapa? Ya kita kan sering melabeli PNS itu kerjanya dikit, santainya banyak. Ada lagi katanya kalau pengen makan-makan dan tau mana makanan yang enak, ya cari aja tempat yang banyak PNS-nya. Gimana? Ada gambaran? 

Ternyata membuat keadaan sepi.

Gak usah korupsi dulu, kita cari yang lain, misalnya ada berita PNS doyan plesir. Lha ini iya atau tidak ada dampaknya ke industri-industri perhotelan, loh, Gong, iya selain makanan dan minuman, ya. 

Gimana-gimana?

Jangan-jangan orang-orang yang korupsi, mungkin sekelas partainya juga, sebenarnya juga uangnya gak mereka makan sendiri semuanya, tetapi rakyat-rakyat masih ada kecipratannya? Bisa kecipratan dalm bisnisnya atau dalam pembangunan-pembangunannya? Mosok ya dalam kebosokan tak ada sama sekali kebaikan, ya to?

Atau jangan-jangan uang tersebut nyiprati ketika ia jadi calon-calon perwakilan rakyat? Makanya sering ada rakyat yang seneng kalau ada pesta demokrasi karena ia bakal dapat durian runtuh. Heuheuheu.

Ketika uang-uang itu balik ke kita, dapur-dapur rakyat kemebul, orang-orang di pasar tak gusar, warung-warung tak hanya banyak merenung tapi turut bersenandung, dst, dll.

Mari kita cari kebaikan-kebaikan dalam segala sesuatu.
Bukan siapa-siapa. Hanya pejalan biasa