Jungjeon Mama

Song So Hee - Your Weather

Jungjeon Mama, menyingsinglah mentari terang menyinari jagat raya yang juga menyinari segenap hatimu. Di ufuk timur berwarna jingga seperti warna kedua pipimu. Lalu kicauan burung bersahutan dan bibirmu merekah seumpama kuncup mugunghwa kemerahan. Sederhana, namun indah di pandang mata.


Jungjeon Mama, tanganmu pasti sedang ingin memetik bunga di hadapanmu, sayangnya engkau tak kuasa harus mematahkan tangkainya. Mungkin, hatimu teringat akan pesan Konfusius yang berbunyi “Jangan lakukan pada orang lain, apa yang kamu tak ingin dilakukan pada dirimu.” lalu hanyalah menyisakan dua tatapan anggun yang saling menebar senyuman. Satu tatapan dari wajahmu dan satunya dari bunga incaranmu.


Jungjeon Mama, melihat mugunghwa adalah seperti melihatmu yang penuh keteguhan. Sikap yang telah engkau bawa selama bertahun-tahun ini. Sikap yang banyak orang tak menyadarinya darimu, namun, sudah sejak lama aku melihatnya lekat dalam jiwamu. 


Jungjeon Mama, mugunghwa tak akan layu selama beberapa hari. Tak seperti bunga lain yang bahkan sehari saja tak mampu tegar dalam melewati sulitnya penderitaan. Kedua mata kijangmu pasti sedang berkaca-kaca, menahan mendung meski sedang musim panas.

Jungjeon Mama, inginku selalu menjadi temanmu dan tempatmu bercerita akan segala hal yang terjadi di dunia. Di istana yang sempit ini, terkadang kita punya keinginan namun kita tak dapat mengambilnya. Meskipun itu telah ada di depan mata. Semuanya menjadi seakan sangat luas, seperti kita yang terkadang hanya bisa saling melambaikan tangan saja dan bertukar cerita dengan telepati.

Jungjeon Mama, dengarkan baik-baik, gandeng erat tanganku, engkau tak boleh putus asa, engkau harus tetap ceria, tertawa dan bahagia. Setidaknya di sini dengan apa yang aku bisa. Engkau tak akan kesepian lagi, engkau tak akan menyendiri lagi, juga engkau tak akan larut dalam sunyi.

Jungjeon Mama, hwaiting, hwaiting, hwaiting.

Credit:
• Song: Song So Hee
• Image: Public-Creative, Flower, Flower, Road

Bukan siapa-siapa. Hanya pejalan biasa