Level
Mau setuju atau tidak, nyatanya ya setiap keadaan memiliki levelnya masing-masing, Truk. Ya, apa aja, sih.
Seperti kata Semar bahwa cinta tak selamanya hanya soal kasih dan sayang. Kalau kata Bagong, cinta itu pelan-pelan sebenarnya membunuh. Kata Gareng, cinta adalah soal kesepakatan saja.
Seperti orang tua yang “memarahi” anaknya, secara kontekstual ini biasanya bernada tinggi. Tak jarang anak mempunyai kesimpulan bahwa orang tua mereka sedang menghukum perilakunya. Yaa, sekaligus secara tersirat ini adalah bentuk kasih dan sayang juga.
Tetapi, kadang-kadang terlalu sayang dengan seseorang bisa juga seperti menggali lubang kubur kita sendiri yang setiap saat atau setiap waktu membuat luka-luka baru. Di mana realitanya setiap luka adalah lubang yang tak bisa di pulihkan semestinya.
Yaa, lagi-lagi semua kesepakatan. Apapun soal kesepakatan. Bahkan soal cinta?
Lalu, level-level tersebut tak hanya di timbang melalui standar bentuk baku, saja. Misalnya di sepakati dalam timbangan ada beban seperempat, setengah, satu dan lima. Ada berbagai metafora, sehingga tidak ada yang tahu nilai pastinya, kecuali Sang Juru Uji.
Gabung dalam percakapan