Ombak
Halo, Petruk, Gareng, Bagong dan d' slow maker Semar. Heuheuheu. Opo kabare? Kabar yang sering di tanyakan orang-orang ketika lama tak jumpa, padahal zaman sekarang tak harus jumpa secara nyata, dengan virtual-pun, bisa. Seperti kabarnya ada menteri beserta jajarannya yang hari ini telah dilantik oleh presiden.
Lantik-melantik, pilih-memilih dan klan-klan, turunan-turunannya tak hanya soal tentang kemampuan individunya. Tetapi terkadang ada hal-hal lain semisal tumbal dari sebuah kesepakatan golongan, organisasi atau semacamnya untuk lari maupun mencari tempat nyaman. Bisa jadi juga adalah sebuah ombak buatan untuk mengetahui sejauh mana seseorang mampu berenang diatasnya. Pada kondisi seperti ini orang yang beruntung adalah seseorang yang mampu mengetahui serta memahami bahwa ia sedang berada dalam gulungan ombak-ombak yang datang silih berganti.
Ya, tetapi ingat sekali lagi, hidup memang begitu dan lebih banyak hal yang tidak dapat kita kontrol atau terjadi sesuai rencana-rencana kita. Maka dari itu, terkadang pula kita perlu ngerem supaya pelan, termasuk ngerem supaya tidak terlalu banyak tes mentes, karena sesama murid tidak boleh saling ngetes. Heuheuheu. Kata klasik dari setiap guru-guru yang aku dengar, betul, Mbah Semar?
Gabung dalam percakapan