Aku hanyalah pulpen yang mana putaranku sesuai dengan tangan penggerakku dan apa yang aku tuliskan adalah buah pikir penciptaku, sama sekali bukan aku yang menuliskan.
Bacalah apa yang aku tarikan seirama para darwis bersenandung, karena suatu saat masa baktiku habis dan tinta darahku tak sanggup mengalir tuk mengisi ruang serta waktu. Ketika itu pula engkau akan kehilanganku, akupun telah kembali.
Sinta, aku hanya mengatakannya kepadamu. Selama beberapa bulan, aku selalu di hantui akan kepergian guru-guruku. Aku belum siap untuk melangkah sendiri.
Teks asli di publikasikan pada tanggal 19 Agustus 2021.
Gabung dalam percakapan