Aku hanyalah pulpen yang mana putaranku sesuai dengan tangan penggerakku dan apa yang aku tuliskan adalah buah pikir penciptaku, sama sekali bukan aku yang menuliskan.
Bacalah apa yang aku tarikan seirama para darwis bersenandung, karena suatu saat masa baktiku habis dan tinta darahku tak sanggup mengalir tuk mengisi ruang serta waktu. Ketika itu pula engkau akan kehilanganku, akupun telah kembali.
“Yang penting jadi, tidak di gunakan sendiri kok pakai ribet.” Pulanglah dan renungilah perkataanmu itu Sinta, barangkali sejauh ini engkau masih menjadi serigala, bukan manusia.
Teks asli di publikasikan pada tanggal 13 Agustus 2021.
Gabung dalam percakapan