Kehidupan: Trans Semarang, AKDP dan AKAP



Seminggu ini roda kehidupan seperti rute bus Trans Semarang, AKDP & AKAP di blender menjadi satu, Truk. Ya, biasanya cuma mentok kelas AKDP saja. Tapi nggak papa, kadang kehidupan memang harus atau semestinya seperti itu, tak perlu cemberut dalam menatapnya bahkan sedih ketika mengingatnya kembali.

Banyak pelajaran dan pengajaran yang di dapat ketika masa berkelana tersebut, meskipun realitanya perjalanan itu bukanlah wisata, pun-cuci mata, tetapi di bawah payung pekerjaan. Tulisan mana lagi yang akan menjadi kenangan serta simbol kenikmatan jika bukan tulisanku sendiri saat mengenang teriknya mentari ketika banting tulang?

Soal waktu.
Iya, waktu merupakan tendensi paling awal saat berpergian. Waktu di sini berarti pukul berapa perjalanan akan di mulai? Jika ketika mulai saja sudah bergeser, lalu bagaimana dengan hal-hal yang lain. Bukankah begitu? Bahwa sesuatu telah di putuskan, sama artinya harus di lakukan: di laksanakan.

Detail.
Adalah persiapan seperti bekal, sarana — pra-sarana, dst. Perjalanan jauh adalah perjalanan kontinu dalam rentang waktu tertentu, bisa sehari — tiga hari, seminggu, dll. Perjalanan yang memakan waktu lama harus di persiapkan dengan baik dan matang, secara jasmani, rohani serta selengkapnya.

Sabar.
Merupakan kunci dari segala lini kehidupan, bisa dikatakan sabar menjadi kunci dasar manusia untuk menapaki tangga-tangga hidup. Hal ini menjadi keniscayaan terlebih berpacu di antara pemakai jalan lain dengan karakter emosional yang berbeda-beda sudah seharusnya mengkedepankan rasa sabar.

Tiga saja ya, Truk. Jangan salah, ini supaya kamu tetap bisa membaca hal-hal lain selain dari tulisan ini, jadi sengaja aku buat ringkas dan pada poin-poinnya saja. Heuheuheu.

Sumber gambar: situs
Bukan siapa-siapa. Hanya pejalan biasa